Selasa, 15 Desember 2015



TUGAS KKPI
Proposal Usaha Perbenihan
Temanggung Kreasi Benih ( TKB )
 Skala Home Industri

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
            Saat ini pembangunan bertumpu kepada masyarakat petani dan pengusaha. Sejalan dengan itu dunia usaha dibidang perbenihan , lalu lintas dan perdagangan benih akan meningkat. Saat ini pengembangan dunia usaha perbenihan dibedakan atas dasar besar kecilnya modal dan tinggi rendahnya teknologi yang digunakan serta minat terhadap sesuatu komoditi. Dunia usaha perbenihan pada dasarnya mencakup 4 (empat) kelompok aktifitas yaitu usaha penghasil varietas, usaha benih sumber (Kebun Induk/Kebun Entres/Kebun Blok Penghasil Tinggi), usaha benih sebar (penangkar benih/pembibit) serta usaha prosesing benih dan distributor benih.
Jenis Usaha Perbenihan:
Berdasarkan skala kegiatan :
1.      Usaha Perbenihan Besar (UPB)
Yaitu produsen benih dengan skala usaha besar serta didukung dengan permodalan yang besar dan sudah dikelola dengan managemen yang cukup baik. Pada umumnya berupa perkebunan milik Negara dan Swasta.
2.      Usaha Perbenihan Kecil (UPK)
Yaitu produsen/pengepul/penyalur benih dengan skala usaha serta permodalan yang terbatas. Pada umumnya berupa petani/kelompok tani/penangkar dengan modal yang masih terbatas.
  1. Berdasarkan kepemilikan kebun serta kegiatan yang dilaksanakan sumber benih:
  2. Pemilik Kebun Induk (KI)/Kebun Entres (KE)/Blok Penghasil Tinggi (BPT) yang memproduksi benih dan menyalurkan/menjual benih dalam bentuk biji/entres/stek (kriteria A)
  3. Pemilik Kebun Induk (KI)/Kebun Entres (KE)/Blok Penghasil Tinggi (BPT) yang memproduksi biji/entres/stek dan memproses hingga menjadi bibit, selanjutnya menjual benih dalam bentuk bibit (kriteria B)
  4. Tidak memiliki Kebun Induk (KI)/Kebun Entres (KE)/Blok Penghasil Tinggi (BPT) tetapi ia membibitkan serta menjualnya dalam bentuk bibit/tanaman muda (kriteria C)
  5. Tidak mempunyai Kebun Induk (KI)/Kebun Entres (KE)/Blok Penghasil Tinggi (BPT), tidak memproses bibit, tetapi menjual bibit/benih yang berasal dari pihak lain, biasanya disebut dengan pengepul (kriteria D)
B. TUJUAN USAHA

a)      Membuka lapangan pekerjaan.
b)      Mendapatkan penghasilan sendiri.
c)      Meningkatkan hasil panen petani dengan benih yang unggul dan teruji dengan baik.
d)      Supaya konsumen lebih banyak mengenal tentang Perbenihan Tanaman.
e)      Dapat melakukan usaha dengan baik, dengan menambahkan beberapa jenis tanaman baru.
f)      Dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang lain dilingkungan sekitar.
g)     Dapat melangsungkan usaha perbenihan tanaman dengan menjaga kepercayaan dari  konsumen.

C. MANFAAT EKONOMIS

a)      Menghasilkan pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
b)      Menambah penghasilan.
c)      Membantu perekonomian orang-orang dilingkungan sekitar.

BAB II
PEMBAHASAN
1. NAMA PERUSAHAAN
            Temanggung Kreasi Benih adalah suatu usaha yang bergerak dalam usaha bidang perbenihan yaitu sebagai produk utamanya adalah benih tanaman hortikultura dan sayuran. Usaha ini termasuk jenis usaha home industri.  Perusahaan kami bertempat di Desa Megatan, Dusun Piak, Kecamatan Kandangan, serta Kabupaten Temanggung. Perusahaan kami memiliki beberapa pesaing yang sudah lebih dulu menjalankan usaha benih ini. Jadi, kami akan berusaha memberikan hasil atau produk benih yang unggul dan bisa menyamai hasil produk pesaing kami ataupun sampai bisa lebih unggul. Perusahaan kami memiliki lahan dan tempat processing yang berbeda atau tidak berdekatan( terpisah ). Untuk masa depan usaha ini, kami akan meningkatkan jangkauan pemasaran terlebih dahulu agar banyak yang mengenal atau tau produk-produk kami, setelah itu kami akan menambah fasilitas dan lahan yang kami tempati dan juga akan mengembangkan jenis/variental tanaman baru. Lalu, akhirnya kami akan membuat usaha ini menjadi usaha yang besar atau bisa disebut PT dan membuat cabang disekitar pulau Jawa.
Visi Perusahaan : Menjadi Produsen benih terunggul dan berkualitas tinggi di indonesia
Misi Perusahaan : Memakmurkan petani indonesia dengan benih yang memiliki presentase tumbuh 98 % dan memenuhi stok benih di indonesia.
2. KOMODITAS PERUSAHAAN
Komoditi benih tanaman yang akan dihasilkan merupakan biji dari tanaman sebagai berikut :
 
Daftar Komoditas Produksi Benih dari Temanggung Kreasi Benih :
1. Pepaya (Fujiyama)
2. Jagung Manis
3.Semangka (merah & kuning )
4. Melon ( hijau & orange )
5.Tomat
6. Cabai (Keriting,rawit,ungu,cabai paprika)
7. Buncis (Hijau, Hitam & orange)
8. Kacang Panjang (Putih, merah muda & hitam)
9. Kangkung, Sawi, Bayam, Selada, &Kubis
10. Terong & Ketimun
11. Oyong & Paria


 
3. PENANGANAN QUALITY CONTROL PERUSAHAAN

Dalam meneliti apakah benih tanaman hortikultura dan sayuran tersebut sudah sesuai dengan peraturan pemerintah yang diterapkan, maka kami melakukan beberapa tes dalam penanganan Quailty Control, dimulai dari setelah panen/dari buah sampai menjadi benih siap kemas, yaitu Uji kemanisan buah. Buah yang  kita uji kemanisannya adalah buah semangka dan melon menggunakan alat khusus yaitu dengan cara pakainya adalah mula-mula kita menyiapkan beberapa buah yang sudah dipanen dan sudah diberi nomer masing-masing variental, lalu kita belah buah menjadi dua bagian dan menusuk daging buah dengan alat tersebut. Alat tersebut ujungnya lancip dan ada kaca biru diatasnya, lalu tusuk buah tersebut sampai air hasil daging buah tersebut memenuhi/masuk kedalam kaca biru tersebut, maka setelah itu lihat bagian lensa okuler yg berada di ujung lainnya,maka akan terlihat ukuran/tingkatan kemanisan buah dalam bentuk angka.

Gambar Alat Uji Kemanisan Buah
            Selanjutnya adalah kegiatan ekstraksi, itu juga mempengaruhi kualitas benih juga, Semua tanaman akan melewati kegiatan ektraksi ini dengan cara-cara berbeda menurut buah atau tanaman yang akan dilakukan ektraksi, karna ektraksi ini bertujuan untuk mengantisipasi buah-buah yang berasal dari variental atau nomer-nomer yang berbeda.
            Untuk beberapa buah dan benih seperti buah pepaya dan benih kacang panjang dan buncis dan jenis lain yang berskala besar, kami membeli dari perusahaan lain karna perusahaan kami tidak memiliki stok yang cukup untuk beberapa jenis buah dan benih tersebut. Maka, Saat pesanan buah atau benih datang, harus ditimbang terlebih dahulu karna harus dicek apakah sama dengan data yang kami minta. Sebelumnya, saat di lahan untuk membeli hasil panenan, contoh pepaya, kami menimbangnya dengan timbangan digital kecil. Timbangan ini dapat menimbang berat sampai 40 kg. Serta, untuk timbangan besar dapat menimbang sampai 100 kg.

a. Gambar Timbangan Digital                         b. Gambar Timbangan Listrik                                    
            Lalu, kegiatan selanjutnya adalah penjemuran yaitu proses dimana setelah ektraksi benih dikeringkan, namun saat musim hujan akan sulit memperkirakan waktu penjemuran jadi sebelum hujan benih-benih yang masih terlihat lembab dikeringanginkan menggunakan kipas angin. Penjemuran tersebut diletakkan di terpal luas, tampah plastik dan bamboo.

Gambar Proses Penjemuran Benih
            Selanjutnya adalah Uji Kadar air benih. Semua macam benih memiliki tingkat kadar air yang sudah ditentukan oleh pemerintah jadi harus sesuai. Saat kegiatan penjemuran selesai, benih-benih tersebut belum tentu sudah sesuai dengan kadar air yang ditentukan, maka saat-saat tersebut alat pengukur kadar air digunakan yaitu berguna untuk melihat secara nyata keadaan kadar air benih tersebut, jika setelah diperiksa, benih belum sesuai maka,benih bisa dijemur kembali dan diambil sampelnya kembali untuk mengetahui kadar air selanjutnya.

Alat Uji Kadar Air Benih
            Setelah semua benih kering, kegiatan quality control selanjutnya adalah Uji kemurnian benih atau bisa disebut dengan sortasi benih, yaitu memisahkan benih yang baik dari benih yang cacat, kotor, ataupun dari benih lain. Dalam proses ini ditekankan untuk membersihkan semua benda yang mengganggu benih yang baik.Kegiatan ini menggunakan tampah sabagai wadah benih yang akan dibersihkan dengan cara diayak dan dibersihkan langsung menggunakan tangan.

Kegiatan Sortasi Benih
            Benih yang sudah melewati uji kemurnian benih maka akan melaksanakan tahap terakhir yaitu Uji daya kecambah benih. Mula-mula ada beberapa sampel jenis benih yang harus diberikan cara khusus agar menbantu dan pertumbuhan kecambah yaitu cracking. Cracking adalah membuka pintu keluar kecambah yang biasanya berada di bagian ujung benih, yaitu seperti benih semangka, paria, dan oyong. Namun, untuk sampel benih yang berukuran kecil atau selain benih tadi, bisa langsung diuji daya kecambahnya dengan cara permulaan yaitu membersihkan nampan plastik, lalu masukkan kertas CD kedalam nampan, selanjutnya siram kertas tadi dan letakkan benih dengan jumlah 100 benih serta disusun secara rapi, lalu tutup bagian atas benih dengan kertas buram, kemudin disiram kembali, dan nampan tersebut ditutup dengan plastik bening sampai tertutup rapat. dan jangan lupa diberi label identitas benih dan tanggal saat uji tersebut. Untuk penyiramannya menggunakan semprotan air yang dilakukan setiap pagi hari. Waktu melakukan Uji daya kecambah tersebut adalah 3-7 hari. Setelah 3-7 hari, nampan dibuka, dan menghitung benih yang berkecambah. Jika benih yang berkecambah 97 maka presentase kecambah benih adalah 97 %. Pemerintah memberikan aturan atau standar benih berkecambah yaitu 85 %, jika benih yang diuji sudah melewati presentase tersebut maka benih sudah layak kemas. Setelah itu,  benih yang sampelnya sudah memenuhi standar bisa dimasukkan ke Alumunium foil  yang didalamnya tidak lembab dan berlubang bersamaan dengan pemberian insektisida yang membuat benih tidak terserang serangga apapun saat berada dalam penyimpanan. Setelah itu Alfoil bisa ditutup dengan sealer dengan memgeluarkan udara yang ada didalam Alfoil agar didalamnya kedap udara. Setelah itu kemasan Alumunium foil tersebut diberi label yang berisi nama varietas, berat, nomor LOT dan tanggal uji.

Gambar Uji Daya Kecambah Benih

4. PENANGANAN LIMBAH PABRIK
Pada limbah perusahaan kami ada 4 cara pengelolaannya agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan tidak menyia-siakan barang atau bahan yang tidak digunakan.
            Pada penanganan limbah yang pertama dan paling penting adalah pembuatan pupuk kompos yang terbuat dari bahan organik yaitu buah pepaya yang sudah busuk dan ketimun yang sudah tua(berwarna kuning), yaitu cara pembuatannya adalah pertama siapkan tong bervolume 100 liter terus masukkan buah pepaya dan ketimun dengan perbandingan 50-50 setelah tong berisi kedua bahan tersebut larutkan cairan yang berisi bakteri pengurai dengan air. Masukan kedalam tong tersebut setelah itu tong ditutup rapat.  dosis sudah tertera dilabel  botol tersebut . Kita ketahui bahwa bakteri pengurai merupakan jenis bakteri anaerob yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertahan hidup. Fermentasi oleh bakteri tersebut akan mengurai glukosa yang terdapat di buah papaya dan karbohidrat yang terdapat di biji jagung sehingga menghasilkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman serta memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat penggunakan pupuk kimia.pupuk organic siap digunakan minimal 2 bulan setelah dilakukan pembuatan semakin lama disimpan semakin baik. Bakteri pengurai bisa dibeli di toko pertanian.

Gambar Pupuk Kompos ( Fermentasi )
            Selanjutnya, penanganan limbah yang kedua adalah Benih-benih yang gagal melewati beberapa tahap uji tadi selanjutnya di tanam di sekitar lahan non- produktif dengan perawatan standart walaupun pertumbuhannya tidak menentu lebih baik daripada dibuang dan tidak digunakan sama sekali.
            Untuk limbah yang An-organik, kami membakarnya setelah dikumpulkan di satu tempat,contoh kertas,tisu,botol,plastik. Dan juga sampah organik yang bisa dibakar karna kering maka bisa diikutsertakan namun kalau buah-buah yang busuk bisa dikumpulkan disatu tempat sampai sampah tersebut mengendap ditanah dan menyuburkan tanah disekitar tempat tersebut.

Gambar Saat Pembakaran Sampah
            Untuk hasil panen atau bahan-bahan yang tidak terpakai seperti buah pepaya,semangka,melon,tomat,gilingan cabai yang tidak digunakan, kami berikan ke tetangga yang membutuhkan atau bisa dikonsumsi oleh karyawan-karyawan kami.

5. HRD dan STANDARD PEGAWAI PERUSAHAAN    
Daerah lokasi usaha : Sekitar Temanggung dan Semarang
·         Proses mempersiapkan kepada Konsumen yaitu toko atau perusahaan : Dalam bentuk kemasan atas nama perusahaan kami dan dalam kemasan Alumunium foil yang hanya bertuliskan nomor riset kami.

·         Kebutuhan tenaga kerja : 20 orang

·         Kualifikasinya
a)      Umur antara 20-25 tahun.
b)      Pendidikan minimal SMA/Sederajat.
c)      Sehat jasmani dan rohani.
d)      Mempunyai etos kerja yang tinggi.
e)      Mempunyai tanggung jawab dan jujur.
f)    Memiliki pengalaman kerja atau pengetahuan tentang benih tanaman hortikultura dan       Sayuran
·         Peralatan kerja yang dibutuhkan :
Di Kebun              : Angkong, ember, sabit, cangkul, gembor, sprayer(alat semprot), kocoran, alat                   pelubang tanam, Peralatan polinasi, krat bibit, sepatu boat, caping.

Di Gudang                        : Penyemprot air,gunting kuku, gunting, pinset, cutter, alat sealer, alat                                 tulis,steples, Timbangan kecil sampai besar,Karung, mesin penggiling, selang                      air, alat pembalik untuk menjemur benih, kipas listrik, mesin sealer, alat                                   hologram, Komputer, print dan scan, penyaring,pisau, sendok, piring, siwur

·         Bahan – bahan baku yang digunakan : Benih tanaman, nampan kecil sampai besar(plastik dan bambu), alumunium foil, kertas buram, tisu, obat Fungisida, solasi, plastik, plastik klip kecil sampai besar, kardus, obat khusus, detergent(pembersih), terpal, kemasan benih, kertas HVS, kertas label, strimin, kaos tangan dan masker, Pupuk, tali rafia dan tali bell, lanjaran, pestisida.

·         Pada Jadwal Kerja perusahaan kami, adalah pada hari senin sampai kamis dimulai kerja dari jam 08.00 lalu istirahat jam 12.00-13.00 lalu memulai kerja sampai jam 16.00 dan setelah itu merapikan tempat kerja dan pulang. Lalu untuk hari Jum’at dimulai jam 07.30 lalu istirahat jam 11.00 dan memulai kerja sampai jam 14.00 dan bersih-bersih seperti biasa, dan hari Sabtu setengah hari, yaitu dimulai jam 07.00 - 12.00 dan setelah itu bersih-bersih dan pulang.
6.   PRODUK HASIL OLAHAN DAN SASARAN PEMAKAI LOCAL/EKSPORT.
·         Jasa / produk yang akan dipasarkan : Benih Hortikultura dan Sayuran






 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar